MALANG, Aksi pelemparan batu ke bus Persik Kediri oleh oknum suporter Aremania terjadi seusai laga melawan Arema FC di Stadion Kanjuruhan Malang, Jawa Timur pada Minggu malam (11/5/2025). Insiden itu mencoreng pertandingan yang berjalan aman dan tertib.
Laga perdana di Kanjuruhan, Malang, memang tak seramai biasanya. Padahal laga ini memang Derby Jawa Timur, antara Arema FC melawan Persik yang biasanya di musim-musim sebelumnya selalu ramai.
Panpel sudah mengalokasikan 10 ribu tiket yang dijual ke suporter Aremania saja, tanpa kehadiran Persikmania, suporter Persik Kediri. Dari jumlah tersebut hanya terjual 2.850 tiket yang masuk, atau tidak ada setengahnya.
Pelemparan batu terjadi ke bus pariwisata Kwansan Trans berwarna oranye, yang dinaiki oleh tim Persik Kediri. Serangan ke bus itu muncul sekitar pukul 18.10 WIB lebih, sesaat setelah selesai pertandingan hingga membuat suasana menjadi tegang.
“Kejadiannya sekitar jam 6 malam lebih, pemain saat itu sudah habis salat, dan bersih-bersih semua mau balik ke hotel dari stadion,” ujar Manajer Persik Kediri, Mochammad Syahid Nur Ichsan.
Lemparan batu yang terjadi itu memang tidak melukai pemain, pelatih, dan official Persik. Namun Pelatih Persik Kediri Divaldo Alves, dan asisten pelatihnya mengalami luka akibat serpihan pecahan kaca.
“Yang luka pelatih dan asisten, pemain ada di belakang, pemain jarang di depan. Sejauh ini tidak ada luka-luka parah, tim medis sedang mengecek ini. Alhamdulillah semua tim masih luka ringan dan dalam pemeriksaan, kami berterima kasih juga ke pihak-pihak yang membantu kami,” ucap Mochammad Syahid Nur Ichsan, selaku Manajer Persik Kediri.
“Tim Persik berkoordinasi dengan manajemen Arema FC dan Kepolisian untuk melakukan pemulangan. Kita berterima kasih ke beberapa pihak yang mendukung (pengamanan dan pemulangan),” ucap Manajer Persik Mochammad Syahid Nur Ichsan.
Tim dikawal ketat aparat keamanan, dari depan tampak mobil Patwal Polda Jawa Timur disusul 10 unit lebih sepeda motor dengan masing-masing motor ada dua personel bersenjata lengkap.
Di belakangnya turut mengawal sejumlah kendaraan dari Polda Jawa Timur, Polres Malang, manajemen Arema FC, Panpel, hingga Presidium Aremania. (Red)
Leave a Reply