Presiden KSPI : Kecam Aksi Kisruh May Day Semarang, Minta Aparat Segera Bertindak

JAKARTA, Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) sekaligus Presiden Partai Buruh Said Iqbal mengecam tindakan anarkis massa saat Peringatan Hari Buruh Internasional (May Day) di Semarang, Jawa Tengah (Jateng). Said Iqbal menegaskan sekelompok orang tak dikenal bukan mewakili buruh, dan aparat didesak menindak kelompok tersebut.

“KSPI tidak setuju dan mengecam tindakan anarkis,” tegas Said Iqbal kepada wartawan di Jakarta, Jumat (2/5/2025).

Said Iqbal menjelaskan, terdata lebih dari satu juta buruh mengikuti aksi May Day di seluruh Indonesia. Di Monas, Jakarta Pusat, saja, jumlah buruh yang menghadiri Perayaan May Day diperkirakan hampir 200 ribu orang.

Dengan jumlah sebanyak itu, Said Iqbal menyebutkan, situasi aman dan kondusif. Bertolak belakang dengan aksi massa berpakaian serba hitam yang anarkistis di depan kantor Gubernur Jateng, Semarang.

Said Iqbal menuturkan massa buruh sekitar 3.000 orang menggelar aksi May Day juga di Semarang. Jumlah mereka lebih banyak, tapi tak merusak fasilitas umum dan menyasar aparat seperti yang dilakukan ratusan kelompok tak dikenal.

“Di samping itu ada 3.000 buruh yang melakukan aksi damai, di sebelahnya, kan kantor DPRD sama kantor gubernur sebelahan. Mereka tertib menyampaikan isu buruh. Kenapa 100 orang ini anarkis? Kita nggak tahu ini kelompok mana. May Day boleh siapa saja, tapi tidak boleh ada kekerasan, anarkis, dan menyandera siapa pun. Mau masyarakat sipil atau aparat tidak boleh disandera, itu tindakan anarkis,” tegas Said Iqbal.

“Yang pertama mereka tidak bergabung dengan buruh sehingga kalau mereka anarkis, mereka harus bertanggung jawab. Siapa pun yang anarkis dan melanggar aturan perlu ditindak. Saya mengimbau siapa pun yang ikut aksi May Day laksanakan dengan damai, ikuti prosedur, jangan langgar aturan,” pungkas Said Iqbal.

Kabid Humas Polda Jateng Kombes Artanto menyayangkan tindakan anarkis yang dilakukan oleh kelompok diduga Anarko yang mengganggu aksi peringatan Hari Buruh tersebut. Dia menegaskan pembubaran yang dilakukan polisi merupakan upaya melindungi keamanan dan keselamatan bagi rekan-rekan buruh yang melaksanakan aksi damai serta masyarakat dan pengguna jalan di sekitar lokasi.

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *